Djonews.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan membangun dua polder atau kolam retensi di Tlogosari. Tujuannya ialah untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengungkapkan dengan dibangunnya polder tersebut akan bisa mengurangi permasalahan banjir dikawasan Tlogosari dan sekitarnya.
“Pembangunan kolam retensi akan dimulai 2023 mendatang. Mudah-mudahan Muktiharjo dan Tlogosari tidak banjir lagi,” ujarnya dalam sambutan ketika meresmikan Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Pembukaan Operasi Pasar, Selasa (6/12/2022) kemarin.
Ia menambahkan jika operasi pasar dilakukan untuk menekan angka kemiskinan di tujuh kelurahan di Kota Semarang termasuk Muktiharjo Kidul.
‘’Kegiatan ini merupakan operasi pasar yang ke sekian kalinya tepatnya ke-5 kita selenggarakan. Sebelumnya telah dilaksanakan di Kelurahan Rejosari, yang kedua di Kelurahan Tanjungmas, Bandarharjo dan Tandang. Sedangkan yang ketiga jatuh di bulan Desember di kelurahan Muktiharjo Kidul,’’ ujar Mbak Ita , sapaan akrabnya.
Dalam operasi pasar tersebut tidak hanya berupa penjualan sembako murah saja, namun merupakan kolaborasi dari berbagai OPD Dinkes, Dinas Pendidikan, Dinsos, Dispendukcapil, Disperkim, Dinas Koperasi dan UMKM, Disnaker, Dinas Ketahanan Pangan, Disdalduk, Dinas Arsip dan Perpustakaan, Kelurahan, Bulog dan Kominfo.
Menurut Ita, inflasi mampu mempengaruhi perekonomian suatu negara. Inflasi menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan nilai mata uang dalam suatu negara. ‘’Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Indonesia periode Juli 2022 sebesar 4,94%. Ini tertinggi sejak Oktober 2015. Secara tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan sebesar 5,71 persen pada Oktober 2022,’’ katanya.
Untuk itu menurutnya perlu diambil langkah-langkah seperti operasi pasar untuk menjamin ketersediaan pangan dan memastikan tidak ada kenaikan harga yang signifikan.
Tujuannya agar masyarakat terutama kurang mampu, menjadi terlindungi dan penggunaan subsidi menjadi lebih tepat sasaran.(Muhammad Aries Nugroho)