Djonews.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan tidak akan ada kenaikan harga pangan. Yang disebabkan terhambatnya pasokan logistik masuk ke Jateng karena peniadaan mudik.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng, Arief Sambodo menuturkan harga pangan di Jateng cenderung stabil. Khususnya saat Ramadan dan Lebaran. Namun beberapa waktu terakhir, masyarakat mulai mengkhawatirkan adanya potensi kenaikan harga pangan. Karena terpengaruh pembatasan transportasi logistik karena peniadaan mudik.
“Masyarakat melapor ada middle man dalam distribusi bilang harga bisa naik mendekati lebaran karena peniadaan mudik,” ujarnya.
Pihaknya memastikan hal tersebut tidak akan terjadi. Sebab pemerintah sendiri tetap memperbolehkan angkutan logistik keluar masuk berbagai daerah dengan bebas. Tanpa adanya pembatasan. Sehingga distribusi pangan saat ramadan dan lebaran tetap aman.
“Jadi kalau ada kiriman cabai dari Jawa Timur ya tetap bisa masuk. Walaupun pembatasan trasportasi saat peniadaan mudik sudah dijalankan,” ujarnya.
Pihaknya pun meminta masyarakat untuk segera melaporkan. Jika kenaikan harga pangan tetap terjadi. Apalagi dengan alasan pembatasan transportasi logistik. Sehingga pihaknya dapat segera menindak tegas dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Silahkan lapor ke Disperindag. Kami dan Satgas pangan akan akan mengecek apa yang salah dalam distribusi bahan pangan ini,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Komisi B DPRD Provinsi Jateng, Muhammad Ngainirrichadl. Menurutnya ketersediaan pangan Jateng relatif aman saat ramadan dan lebaran. Sehingga harganya pun menjadi stabil. Meskipun begitu pihaknya mengingatkan tetap ada potensi jumlah permintaan bahan pangan. Terutama menjelang lebaran. Dimana banyak tradisi masyarakat mulai digelar. Dan membuat harga melambung dan terjadi inflasi
“Ini juga harus diantisipasi. Bagaimana pemerintah dapat menjamin kelancaran distribusi logistik. Agar bahan pangan di masyarakat tetap aman dan harganya jadi stabil,” pungkasnya.*