Berita.Djonews.com, DEMAK – Setidaknya ada delapan Desa di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak yang terdampak banjir rob. Padahal sebelumnya hanya ada tiga Desa yang menjadi langganan meluapnya pasang air laut, namun kini menjadi delapan Desa.
Camat Bonang, Sigit Raharjo menerangkan wilayahkan kini menjadi langganan banjir rob, pada tahun lalu saja sudah ada tiga desa yakni Desa MoroDemak, Margolinduk, dan Purworejo. Kini, luapan pasang air laut itu juga terjadi di sejumlah Desa lain.
“Rob di Bonang itu kan terkenal tiga Desa, yaitu MoroDemak, Margolinduk, dan Purworejo. Kalau sekarang terdampak bertambah, yaitu Gebang, Gebangarum, Karangrejo, Tridonerjo, sampai ke Jatirogo, sampai Betahwalang. Ada juga sebagian masuk ke Tlogoboyo,” katanya.
Sigit sapaan akrabnya menambahkan pda Mei lalu wilayah Kecamatan Bonang terendam banjir rob selama satu minggu, sementara pada Januari wilayah itu terendam banjir rob hampir dalam jangka waktu satu bulan.
“Masalah di wilayah Bonang tidak hanyak banjir rob, tetapi juga air yang tidak bisa keluar dari wilayah itu ada lima Desa harus terendam air lantaran tidak ada saluran pembuangan di wilayah tersebut. Seperti Sumberjo, Sukodono, Kerjaanbogo, Kembangan, dan Karangrejo,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah banjir rob, ia berujar, perlu ada penanangan dan tanggapan serius dari pemerintah pusat. banjir rob di wilayahnya tidak akan bisa tertangani jika hanya Pemkab Demak saja yang bergerak.
“Butuh solusi tidak hanya pemkab, harus skala nasional, Bappenas punya semacama perencanaan untuk menyiasati bagaimana memberikan solusi rob yang semakin hari semakin parah. Selain itu, karena ada beberapa wilayah sungai milik BBWS,” terangnya.
Meski demikian, Sigit mengungkapkan, pertemuan dan diskusi yang sempat itu dilakukan dengan BBWS disebut tidak membuahkan hasil. Hal itu karena alasan keterbatasan anggaran BBWS.
“BBSW punya banyak sekali PR (pekerjaan rumah), termasuk sungai di wilayah Demak. Tapi tergantung pada anggarannya. Kalau anggaran tidak ada, otomatis harus menunggu,” ujarnya.
Sigit menyatakan, kanalisasi hingga normalisasi sungai dinilai menjadi pilihan untuk bisa mengatasi banjir rob di Kecamatan Bonang.
“Memang harus ada normalisasi sungai, yang penting air mengarah ke muara. Kanalisasi seperti Kota Semarang mungkin bisa mengurangi banjir rob yang ada di Kecamatan Bonang,” terangnya.(Kushermanto)