Begini Kondisi Istri Alm Kopda Muslimin

Djonews.com, SEMARANG  – Rina Wulandari (35) warga Jl Cemara 3 Banyumanik yang merupakan istri sekaligus korban penembakan almarhum Kopda Muslimin, akhirnya diperbolehkan pulang.

Pasien diijinkan ke rumah setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit selama 38 hari.

Didampingi tim dari Kesehatan Kodam (Kesdam) IV Diponegoro dan Rumah Sakit Tentara (RST), Rina meninggalkan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Kariadi pada Selasa (20/8) sekira pukul 16.00 WIB.

Saat keluar bangsal menuju pintu utama RSUP Dr Kariadi dengan disambut Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV Diponegoro Novita Widi Prasetiono, Rina masih menggukan kursi roda.

Dalam penyambutan ini, Novita berharap Rina tetap selalu kuat dan semangat untuk melanjutkan membesarkan dan mendidik ketiga anaknya. Rina pun diminta tidak berkecil hati dan merasa sendiri karena pihak Persit Kodam IV Diponegoro, Kodim Kota Semarang, Arhanud serta Pemkot Semarang akan senantiasa mendampingi Rina dan keluarga.

“Yang pertama kami ucapkan selamat sembuh, kemudian berharap agar bu Rina kuat dan semangat terus membesarkan dan mendidik anak-anak. Beliau tidak sendiri, kami di Kodam, Kodim, Arhanud dan Pemkot Semarang akan terus ada mendampingi,” ujar Novita di RS Kariadi Semarang, Selasa (30/8).

Tak berselang lama, Rina kemudian dimasukkan mobil ambulans mini milik RST Bakti Wira Tamtama Semarang untuk dibawa pulang ke rumah Asrama Batalyon Arhanud Semarang.

Direktur Pelayanan Medis RSUP Dr Kariadi Agus Oerip Purwoko menjelaskan, bila Rina diijinkan pulang karena dinyatakan pulih oleh tim dokter dan dapat beraktivitas secara normal.

Sebelumnya, Rina sempat mengalami luka di bagian dinding perut akibat tembakan senjata api sebanyak dua kali.

“Secara umum kondisi terakhir baik, tekanan darah kemudian suhu, frekuensi jantung baik, luka operasi juga baik, jadi kemudian aktivitas Bu Rina juga sudah mulai beraktivitas, jadi secara umum tidak memerlukan perawatan lagi sehingga bisa pulang ke rumah, kemudian di rumah harus istirahat, kemudian ada obat-obatan yang harus diminum di rumah,” jelas Oerip.

Seperti diketahui, Rina Wulandari ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya Jalan Cemara 3 Banyumanik Semarang pada 18 Juli.

Dari hasil penyelidikan terungkap pelaku penembakan yang berjumlah empat orang ternyata disuruh oleh suami Rina yakni Kopda Muslimin yang langsung kabur dan akhirnya memilih bunuh diri menenggak racun di rumah orang tuanya di Kendal pada Kamis (28/7).(*)

Tinggalkan komentar