Berita.Djonews.com, SEMARANG – Pemkot Semarang terus berusaha untuk mendorong pendapatan asli daerah (PAD). Seperti mengevaluasi pendapatan dari sektor retribusi masih belum maksinal.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan sejumlah langkah pun dilakukan untuk menggenjot sektor retribusi. Dia meminta Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang menyisir lapak-lapak kosong untuk segera diisi.
“Misalnya, Pasar Johar yang masih kosong kini diisi UMKM. Bahkan, operasional Pasar Johar dibuka hingga malam hari, Pemanfaatan SCJ tahun ini sudah kembali lagi ke pemkot, akan segera dipakai,” katanya, Kamis (13/7/2023).
Lebih lanjut, Ita mengatakan, 52 pasar juga akan dilakukan penarikan retribusi secara cashless. Upaya ini untuk mencegah terjadinya kebocoran
Tak hanya retribusi pasar, parkir juga diupayakan penarikan secara cashless. Dia meminta Dinas Perhubungan menggenjot retribusi parkir elektronik.
Kemudian, dia meminta Trans Semaramg seperti Trans Jakarta yang sudah bisa mendatangkan pendapatan selain dari penjualan tiket.
Ita ingin pengelolaan aset juga dioptimalkan melalui sistem kerja sama.
Menurutnya, banyak lahan pemkot yang bisa dikerjasamakan melalui sistem bagi hasil.
“Bengkot dilakukan model sewa tidam masuk untuk para petani. Sehingga, kami lakukan kerjasama Dinas Pertanian dengan warga setempat. Ini mengurangi pengangguran,” paparnya.(Putra Janoko)