Djonews.com, KABUPATEN SEMARANG – Berdasarkan survei tingkat ekonomi dan garis kemiskinan secara makro yang dilakukan BPS pada Maret 2022. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Semarang saat ini 7,27 persen.
Dari data yang ada jumlah penduduk miskin di Kabupaten Semarang cenderung menurun dibanding 2021.
Kepala BPS Kabupaten Semarang, Sri Wiyadi mengungkapkan Penurunannya 0,55 persen, dibanding Maret 2021 yang sebesar 7,82 persen atau berkurang 5,01 ribu jiwa. Maka, penduduk miskin di Kabupaten Semarang pada 2022 tercatat berjumlah 78,60 ribu jiwa.
“Program bantuan sosial, baik dari Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah sangat membantu penduduk pada masa pandemi. Terutama pada lapisan bawah sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan,” ungkap Sri Wiyadi,Selasa (13/12/2022).
Menurutnya, metode survei yang digunakan yakni menghitung garis kemiskinan (GK). Sehingga didapatkan dari penjumlahan dari dua komponen yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM).
“Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah GK,” imbuhnya.
Kegiatan itu menurut Sri, bertujuan menyamakan persepsi dengan para stakeholder lain atas survei yang dilakukan BPS. Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Semarang, pada 2022 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Yakni sebesar 74,67 atau tumbuh 0,58 persen dan meningkat 0,43 poin dibandingkan capaian pada 2021.( Prasetyo Adi)