Berita.Djonews.com, DEMAK – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Demak semakin memprihatinkan. Tercatat pada tahun 2023 setidaknya terdapat 847 orang yang terkena HIV/AID. Bahkan 96 orang dinyatakan meninggal akibat penyakit tersebut.
Pengelola Keuangan Komisi Penanggulangan AIDS Demak, Titi Setyowati mengungkapkan untuk di tahun 2022 terdapat 101 orang ODHIV, sebanyak 71 orang meninggal. Penderita HIV ada 85 dan AIDS 26 orang.
“Tentu, temuan di Demak ini yang ditemukan untuk tahun ini kebanyakan mereka dari komunitas laki-laki seks laki-laki,” imbuhnya, Jumat (27/10/2023).
Pihaknya mengingatkan jika virus HIV bisa membuat pengidapnya meninggal.Seperti yang belum lama ini dialami satu penderita dari Kecamatan Guntur.
“Karena teman-teman ODHIV yang sudah terdeteksi itu minum obat kadang-kadang, karena tidak patuh yang menjadikan kesehatannya juga tidak bagus,” lanjutnya.
Menurutnya, orang yang terkena HIV diharuskan meminum obat seumur hidup atau selama dia mau hidup. Maka ia hingga saat ini terus melakukan sosialisasi sebagai upaya penanganan dan penyebaran virus.
Sementara itu, Sekda Demak Ahmad Sugiharto mengadakan kegiatan evaluasi guna mengetahui pencapaian Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Demak dalam penanganan kasus HIV.
“Untuk kali ini ada evaluasi terus terang. Lintas sektor harus kami evaluasi semuanya. Sudah sampai sejauh mana langkah kami, capaian kami,” kata Sugiharto.
Menurutnya, setelah dilakukan screening secara masif oleh tim dengan menggandeng beberapa perusahaan, semakin banyak temuan kasus HIV di Kabupaten Demak.
“Satu hal kenapa bisa angka tinggi, karena kami sering melakukan screening. Terutama ada kerja sama dengan Apindo. Jadi screening ada di perusahaan, kami lebih tahu yang terkena HIV/AIDS itu siapa saja,” ujarnya.
“Untuk penanganan HIV/AIDS di Kabupaten Demak, tetap kerjasama dengan tim. Tim kami juga banyak, ada PMI dari perusahaan, lintas OPD, banyak, macam-macam,” kata Sekda Sugiharto.(KUS)