Djonews.id – Semarang, Pemerintah pada tahun ini telah menganggarkan kuota untuk rumah subsidi mencapai Rp 11 triliun atau 97.000 rumah dengan harga Rp 140 juta per unit. Dari kuota tersebut sudah dikucurkan Rp 2 triliun pada Oktober-Nopember 2019, namun sampai saat ini belum berjalan sepenuhnya dan dijanjikan 13 januari akan mulai berjalan.
Padahal REI tahun 2020 bisa membangun 260 ribu unit, sehingga membutuhkan dana sekitar Rp 18 triliun, agar seluruh developer mampu terserap.
“Kami sudah mengusulkan kepada pemerintah agar dana pembangunan rumah bersubsidi ditambah sesuai kebutuhan yakni 18 triliun. Namun sampai ini belum ada tanggapan dari pemerintah. Usulan ini dilakukan agar pembangunan rumah bersubsidi berjalan lancar, dan tidak terhambat seperti tahun 2019, karena kehabisan kuota,” tambah Priyanto.
sejak dua tahun terakhir ini penjualan properti pengalami penurunan, akibat melemahnya daya beli masyarakat. Melihat kondisi pasar yang belum pulih, pengembang sepakat untuk tidak menaikan harga properti, guna meningkatkan penjualan.
Penegasan ini dikemukakan Ketua panitia pameran Properti Expo pertama di awal tahun 2020, Dibya K Hidayat pada pembukaan pameran. Pameran pertama di tahun di Atrium Mal Paragon Semarang, yang berlangsung 8-19 Januari 2020 ini diikuti 9 pengembang dan 4 pendukung, diharapkan mampu menjual 70 unit rumah dengan nilai Transaksi Rp 40 miliar.
“Pameran di awal tahun 2020 ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin segera memiliki rumah. Apalagi harga rumah masih belum mengalami kenaikan dan suku bunga KPR yang rendah yakni 6,75 persen fix selama 3 tahun” tutur Dibya.
Harga rumah komersial dipatok dengan harga lama atau mengacu harga di 2019, yakni mulai dari Rp 400 jutaan hingga Rp 1 miliar. Di Semarang harga rumah relatif masih terjangkau, rumah komersial tidak terlalu mahal untuk tipe 36 misalnya Rp 400 jutaan. Selain harga yang terjangkau suku bunga KPR juga masih ringan.
“Trend suku bunga KPR sudah stabil, cenderung menurun, sekarang ada di bawah 7%, bahkan 6,75%. Ini penawaran yang baik dari perbankan. Down payment (DP) juga sudah melunak, saya rasa tidak ada alasan lagi pembeli untuk segera memiliki rumah idaman,” jelasnya.
Tahun ini lanjut Dibya , pameran akan digelar 8 kali sama seperti tahun 2019. Tahun 2019 penjualan selama pameran mampu menjual 202 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp 224 miliar. Sedangkan untuk 2018 dengan 10 kali pameran terjual 294 unit dengan nilai Rp 246 miliar. Ini menunjukan penjualan rumah masih stabil walau terpaut sedikit dengan 2019.(yy)