Djonews.com, UNGARAN – Persoalan tata kelola sampah di Kabupaten Semarang masih tergolong kritis. Lantaran, masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan mulai dari kebun yang kosong hingga aliran sungai baik kecil maupun besar.
Hal ini mendorong Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengungkapkan persoalan pengelolaan sampah harus mencapai ke penjuru desa, karena telah mencapai level yang amat kritis.
“Harus segera di carikan solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan ini, karena ini akan menimbulkan bencana banjir,” katanya, Selasa (9/3/2021).
Disamping itu, Pemerintah desa semestinya juga turut bertanggung jawab dan bersedia mengalokasikan anggaran dalam APBDes seperti memperbanyak tempat sampah.
“Kami usulkan ke Pemkab Semarang untuk TPS 3R diperbanyak,sehingga sampah bisa masuk ke TPA Blondo, Bawen,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Wiwoho menyebut untuk volume timbunan sampah sudah mencapa 520 ton per harinya sehingga ada keterbatasan mulai dari jumlah kendaraan pengangkut sampah hingga tenaga pengangkut sampah.
“Saat ini ada 25 unit 7 unit keluaran tahun 1997, sedangkan tenaga 98 orang, bahkan kita melayani 136 titik TPS se Kabupaten Semarang,” tandasnya.
Karena adanya keterbatasan tersebut, membuat DLH kelimpungan karena harus bergantian dengan lokasi lain. Hal itu menyebabkan adanya antrian di TPS lain.
“Pasca kejadian kecelakaan truk pengangkut, kita memaksimalkan personil yang ada, kemudian jika ada sampah menumpuk haru memakai truk yang towing,” jelasnya.yda